Saya Punya Sebuah Mimpi Untuk Masa Depan
Pada saat saya berumur 8 tahun, saya tinggal bersama nenek di sebuah kampung pedalaman. Kami hidup sederhana dengan sebuah rumah yang terbuat dari kayu dan hampir tidak bisa dipakai lagi. Kami hidup bertiga bersama adik saya yang masih berumur 1 tahun, ditinggalkan oleh ibunya pada saat melahirkan dia. Tetapi saya hidup bahagia dengan nenek dan adik saya meskipun disekeliling rumah kami semua orang-orang banyak uang. Pada saat itu, saya memperhatikan dan timbul dalam fikiran bahwa orang-orang tersebut pasti sangat pintar sehingga bisa sukses, setiap hari saya terus memperhatikannya. Dengan hidup sederhana bersama nenek dan adik, saya merasa bahagia dengan segala kekurangan yang kami miliki. Dan ketika berumur 13 tahun saya meninggalkan nenek dan adik untuk pulang kerumah sendiri yang sederhana agar bisa melanjutkan pendidikan, hari-hari pun saya lalui dengan semangat. Pada suatu hari saya mulai mempunyai sebuah mimpi untuk masa depan, setiap manusia memp
